Rabu, 06 Agustus 2014

Pemanfaatan Pupuk Anorganik untuk Tanaman Kelapa Sawit

           Pupuk anorganik merupakan pupuk kimia yang dibuat untuk menambah unsur hara dalam tanah. Jenis pupuk anorganik yang biasa digunakan adalah pupuk tunggal dan pupuk majemuk, terutama yang mengandung unsur N, P, K, Mg dan B. Pupuk anorganik hanya diberikan sebagai penambah unsur hara yang kurang atau tidak disediakan oleh lingkungan sehingga tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara maksimal namun biaya yang diperlukan sesuai. Kisaran dosis pupuk anorganik untuk TBM disajikan pada Tabel 11.A dan untuk TM disajikan pada Tabel 11.B. Namun untuk mengetahui pasti kisaran kebutuhan unsur hara tanaman pada suatu perkebunan sebaiknya mengacu pada hasil analisis daun dan tanah, potensi pertumbuhan dan produksi, pelaksanaan pemupukan dan perawatan tanaman sebelumnya, hasil percobaan pemupukan dan penilaian lingkungan tumbuh seperti iklim, hama, penyakit, topografi, dsb. Ketepatan penilaian faktor-faktor tersebut bergantung pada keakuratan data yang dimiliki pihak pengelola kebun.
Tabel 1.A. Kisaran dosis dan jumlah aplikasi pupuk untuk TBM (kg/tanaman/tahun)
No.
Unsur Hara
Jenis Pupuk
Umur 1 Tahun
Umur 2 Tahun
Umur 3 Tahun
Jml. Apl.
Min
 Maks
Jml. Apl.
Min
Maks
Jml. Apl.
Min
Maks
1
N
   Urea atau
2
0.50
0.70
2
0.70
0.85
2
0.90
1.25
ZA
2
1.10
1.35
2
1.50
1.50
2
1.50
1.50
2
P
RP*) atau TSP
2
1.25
1.75
2
0.50
1.00
2
0.75
1.00
3
K
MOP
2
0.75
1.25
2
1.00
1.75
2
1.20
2.25
4
Mg
Kieserite
2
0.50
0.60
2
0.70
1.00
2
0.90
1.25
5
B
Boraks atau
1
0.03
0.03
1
0.04
0.04
1
0.06
0.10
HGFB
1
0.03
0.03
1
0.03
0.03
1
0.05
0.05
Total
9
3.02
4.98
9
2.93
2.93
8
3.80
6.10
Sumber: Iyung Pahan (2008)
*) Dosis pupuk RP sudah termasuk pupuk untuk lubang tanam 0.25-0.50 kg/tanaman
Ket: ZA (Zwavelzuur Ammonia), RP (Rock Phospate), MOP (Muriate of Potash), HGFB (High Grade Fertilizer Borate)
Tabel 1.B. Kisaran dosis dan jumlah aplikasi pupuk untuk TM (kg/tanaman/tahun)
No.
Unsur Hara
Jenis Pupuk
Umur 3-5 Tahun
Umur 6-15 Tahun
Umur >15 Tahun
Jml. Apl.
Min
Maks
Jml. Apl.
Min
 Maks
Jml. Apl.
Min
Maks
1
N
Urea atau
2
0.90
1.75
2
1.00
3.00
2
1.50
2.50
ZA
2
1.50
2.50
-
-
-
-
-
-
2
P
RP atau
1
0.75
1.50
1
1.25
3.50
1
1.25
3.00
TSP
1
0.80
1.00
1
1.00
3.00
1
1.00
2.00
3
K
MOP
2
1.20
2.50
1-2
1.50
3.50
1
1.50
2.25
4
Mg
Kieserite
1
0.90
1.00
1
1.00
2.00
1
0.50
3.00
Abu janjang



1
2.00
4.00
1
2.00
3.00
5
B
HGFB
1
0.05
0.10






Total
7
3.80
7.60
5-6
4.50
12.00
5
4.75
10.75
Sumber: Iyung Pahan (2008) yang diadaptasi dari Ollagnier dan Ochs (1982), Suwandi et al. (1989), Suwandi dan Chan (1989). Siahaan et al. (1990) dan Siahaan et al. (1991)
Penggunaan pupuk anorganik memerlukan biaya yang besar. Oleh karena itu, dalam pengaplikasiaannya harus diatur dengan melakukan organisasi pemupukan, pengeceran pupuk, cara penaburan yang merata dan pengumpulan karung bekas pupuk sebagai alat konrol.
§     Organisasi
Untuk menghindari kekeliruan aplikasi di lapangan masing-masing afdeling setiap harinya hanya dibenarkan menabur satu jenis pupuk pada setiap bloknya. Kebutuhan tenaga kerjanya pun harus sesuai dengan luasan areal yang akan di pupuk dan norma kerja karyawan pupuk. Diusahakan tidak terjadi penggantian tenaga kerja, sehingga profesionalisme dalam pengaplikasian pupuk terjaga.
§     Pengeceran pupuk
Pengeceran pupuk dilakukan dengan mengangkut pupuk ke tempat peletakkan pupuk (TPP) dengan menggunakan exavator. Pemuatan pupuk ke dalam kendaraan dilakukan pada pagi hari ke TPP blok yang akan dipupuk pada hari itu juga. Mandor pupuk harus mengetahui dan memastikan pupuk sudah diecer pada TPP sesuai dengan jumlah pupuk/TPP.
§   Penaburan pupuk
Penabur diberikan takaran pupuk yang sesuai untuk jenis dan dosis pupuk yang akan diberikan. Pupuk yang ditabur harus tersebar merata di piringan dan tidak menumpuk.
§     Pengumpulan karung bekas
Karung bekas pupuk yang telah ditabur dikumpulkan oleh karyawan pupuk ke gudang. Pekerjaan pengumpulan karung bekas pupuk penting dilakukan sebagai alat kontrol terhadap kehilangan pupuk di lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar